image1 image2 image3

HELLO I'M AZHARI TARMIZI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

DUST IN THE WIND


Kali ini saya akan mempostingkan tentang sesuatu yang sering saya katakan ketika kerap berbincang sama  teman teman yaitu "Dust In The Wind" yang artinya Debu dalam Angin...Lalu pertanyaanya kenapa "Diantara Debu dan Angin" ???????????

Ya... kita hanyalah butiran debu dalam angin..dapat diterbangkan kapan saja. 
Saat mata terpejam sejenak saja, bisa jadi semua kenangan indah, semua mimpi-mimpi indah kita sudah hilang tak kita jumpai lagi, bahkan sebelum mata kita kembali terbuka. Bagaimana bisa terjadi? Iya tentu saja bisa, bukankah kematian itu datang tak terduga? Bukankah kematian bisa datang dengan begitu cepatnya? Bukankah masa muda bukan berarti kita aman dari yang namanya kematian?Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 

Daan... saat kematian itu sudah datang, bukankah seakan tak ada artinya lagi semua keindahan yang kita nikmati di dunia ini? Bukankah itu artinya selesai sudah semua impian-impian indah yang telah kita susun dengan begitu bersemangat sebelumnya?? Karena tugas kita di dunia ini sudah selesai dan kita harus kembali bersatu denganNya. 
Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Kalau diibaratkan lautan, bukankah kita tak lebih dari setetes air yang menetes dari ujung jari kita. Bahwa saat kita melakukan banyak hal pun di dunia ini, maka akhirnya semuanya akan tetap sama. Semua dari tanah akan kembali ke tanah, semua berasal dariNya dan akan kembali kepadaNya. Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Kita ibarat debu, seolah tak bermakna. Seolah tak bermakna karena seandainya kita mengisi seluruh hidup kita dengan kebaikan pun, itu sama sekali belum ada apa-apanya dibandingkan kekuasaanNya yang sungguh tak terbatas. Menjadi "seolah" tak bermakna karena sebenarnya kita punya kesempatan untuk menjadi bermakna. Namun demikian, bisa jadi benar-benar menjadi tanpa makna saat kita tidak mengisi waktu kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Setiap detik, setiap menit waktu berlalu... dan semuanya akan kita pertanggung jawabkan nantinya. Untuk setiap menit waktu yang terbuang, bahkan uang kita tak akan mampu membelinya untuk kembali. Semuanya telah berlalu, semuanya telah tercatat di dalam catatanNya... Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Kita ibarat debu, diantara begitu banyak karuniaNya. Kita adalah manusia yang lemah tanpaNya. Bagaimanakan kita bisa menggerakkan jari kita kalau tanpa bantuanNya? Bagaimanakah kita bisa beribadah jika tanpa pertolonganNya? Bagaimanakah kita bisa melangkah jika tanpa kemudahan dariNya? Bagaimanakah kita dapat bernafas jika tanpa kemurahanNya? Bagaimanakah kita bisa mengedipkan mata tanpa ijin dariNya? Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Bukankah sangat benar perkataanNya yang mulia, "Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?". Bukankah dengan semua ini seharusnya kita menjadi sadar, bahwa tak ada satupun hal yang ada pada diri kita yang tidak bisa kita syukuri? Mari kita semua saling mendoakan... agar kita semua senantiasa terjaga untuk bersyukur, untuk setiap karunia apapun yang diberikan kepada kita. Dust in the Wind... all we are is Dust in the Wind... 


Debu, hanyalah debu... yang seolah... tak bermakna.

Dan sebenarnya kata-kata Dust in the Wind saya dapatkan dari lagu milikny kansas yang sering saya dengarkan tatkala saya sering merasa kehilangan seseorang hingga lagu ini menjadi salah satu lagu favorit saya..untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan mengenai lagu Dust in the Wind
Lagu Dust In The Wind milik grup band Kansas termasuk salah satu lagu fenomenal di blantika musik dunia. Liriknya yang sederhana namun merasuk dalam jiwa berusaha memaknai arti kehidupan manusia di dunia ini.
Ada sedikit kisah tentang lagu ini.
Kebanyakan orang berpikir lagu ini direkam pada gitar 12-string, tapi itu sebenarnya 2 gitar bermain. Salah satu gitar distem di Nashville Tuning: E, A, D dan G string disetel satu oktaf lebih tinggi (menggunakan string oktaf dari satu set 12-string).
Pink Floyd memiliki lagu berjudul Hey You (dari album The Wall), yang menggunakan tuning sama.

Gitaris Kansas, Kerry Livgren menulis lagu ini setelah membaca sebuah buku puisi asli Amerika. Dan dia menuliskan lirik dari puisi tersebut “All we are is dust in the wind“.
Dust In The WInd menjadi lagu akustik pertama Kansas.

Kerry Livgren sebenarnya tidak ingin memasukkan lagu ini untuk album mereka. Namun   para anggota band lainnya meyakinkannya untuk merekam dan akhirnya lagu tersbut menjadi hit terbesar mereka.
Saya benar-benar salut dengan yang terinspirasi membuat lirik Lagu Dust in The Wind ini..
Makna dari Lagu yang dinyanyikan oleh Kansas atau Scorpion ini begitu dalam... Berikut saya kutipkan liriknya....dan untuk mendengarkan lagunya silahkan Klik DISINI



I close my eyes Only for a moment and the moment's goneAll my dreamsPass before my eyes with curiosity
Dust in the windAll they are is dust in the wind
Same old songJust a drop of water in an endless seaAll we doCrumbles to the ground, though we refuse to see
(Aa aa aa)Dust in the windAll we are is dust in the windOh, ho, ho
Now don't hang onNothin' last forever but the earth and skyIt slips awayAnd all your money won't another minute buy
Dust in the windAll we are is dust in the wind

TERIMAKASIH...!!!!

Share this:

CONVERSATION

1 komentar:

BUDAYAKAN BERKOMENTAR